Selasa, 02 April 2013

Kontribusi Mahasiswa Demi Terwujudnya Pendidikan yang Berkarakter

19.46

Matematika, unesa, pendidikan matematika, pendidikan karakter, kontribusi mahasiswa demi terwujudnya pendidikan karakter, pendidikan karakter dari guru ke siswaPendidikan berkarakter menurut saya adalah pendidikan yang dalam mempraktekkannya diperlukan karakter yang sesuai dengan karakter yang dibutuhkan Indonesia saat ini. Karakter yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah rakyat yang jujur, tanggung jawab, kerja keras, saling memahami antar sesama. 

Karakter itu berbeda dengan sifat. Karakter bisa dilihat dengan kita merasakan apa yang dilakukan orang lain setiap harinya, dan biasanya tiap orang berbeda. Karakter juga bisa terlihat dari penampilan mereka. Misalnya si A dengan anggota kelompoknya mendapat tugas sekolah. Dia itu tidak pintar dalam tugas tersebut. Tapi karena anggota kelompoknya tidak mau mengerjakan tugasnya maka si A berusaha mengerjakan sendiri. Nah, dari itu kita dapat simpulkan si A itu karakternya pekerja keras tapi terlalu mudah menerima keputusan. Seseorang tidak hanya memiliki satu karakter saja tetapi ada karakter lain. Mungkin ini bisa dipahami oleh orang yang bisa melihat karakter orang.

Pendidikan Matematika bisa dikatakan jurusan yang dalam misinya menjadikan mahasiswa yang bisa mendidik pelajar dengan pelajaran Matematika. Berarti bisa dibilang Pendidikan Berkarakter, pendidikan yang bisa membuat pelajar bisa berkarakter. Tidak mungkin karakter yang diambil adalah karakter tidak baik, seperti suka menyontek, suka mencaci, cuek terhadap teman. Memang sulit untuk mengubah karakter pelajar yang sebelumnya adalh karakter yang tidak baik. Hal ini pernah dipraktekkan penulis. Penulis mencoba untuk mengubah karakter dari kelas 2 SMA, dan baru bisa mendapat karakter yang didambakan selama 1 tahun. Itupun karena terpaksa. Tapi setelah terpaksa baru memahami bahwa karakter yang sudah didapat bisa digunakan dalam kehidupan yang sebenarnya nantinya. Walaupun karakter yang masih dirubah cuma 1 karakter. Dan masih banyak karakter yang harus dirubah. Nah, jika penulis sendiri sulit merubah karakter bagaimana mengubah karakter pelajar? Sebenarnya mengubah karakter orang lain itu relatif, kita hanya bisa memotivasi pelajar agar bisa mengubah karakter yang tidak baik. Agar bisa berubah, mereka harus sadar menurut pandangannya sendiri.

Kita sebagai mahasiswa calon guru sudah merupakan tugas kita membuat pelajar berpendidikan karakter. Bagaimana melakukannya? Yakni dengan merubah karakter diri sendiri terlebih dahulu, setelah kita merasa bahwa kita sedang dalam proses mengubah karakter diri sendiri, maka kita telah bisa memahami karakter orang lain. Nah, dengan bisa memahami karakter orang lain, maka kita bisa menerapkannya saat kita mengajar nantinya. Walaupun perlu dipraktekkan dahulu. Dan itu semua hanya bisa didapat dari pengalaman. Memang berbeda karena memahami karakter teman kita hanya bisa kita konsentrasi pada 1 orang terlebih dahulu, baru bisa konsentrasi pada orang lain. Berari penerapan ke pelajar yaitu kita konsentrasi pada beberapa karakter pelajar yang terlihat baru karakter lain.

Ada yang bilang pendidikan karakter harus dimasukkan Ujian Akhir Sekolah. Penulis berpikir hal ini tidak perlu. Mereka menganggap pendidikan berkarakter hanya dimiliki pelajaran tertentu. Padahal pendidikan berkarakter itu perlu diterapkan dari hati ke hati. Tidak bisa sekedar teori belaka. Itulah mengapa kita harus memotivasi pelajar agar bisa mengubah karakter yang tidak baik.

Penulis pernah membaca pada literatur, bahwa orang yang korupsi saat ini adalah anak yang dulunya sering menyontek. Menurut penulis, hal ini dapat dibenarkan. Mengapa? Karena bisa dikaitkan dengan pendidikan berkarakter. Anak yang sering menyontek berarti anak tersebut mudah menyepelekan sesuatu. “Ah, daripada nilai jelek, mendingan nyontek aja” ini mungkin ada dibenak mereka. Padahal dengan berpikir seperti itu, berarti membahayakan diri sendiri bahwa dengan menyontek berarti mereka tidak paham dengan pelajaran yang diajarkan tapi terlihat paham karena nilai mereka baik. Kaitan dengan orang yang korupsi berarti pertama kali korupsi, mereka berpikiran bahwa mungkin korupsi mereka tidak akan terlihat oleh pihak terkait. Berarti mereka mudah menyepelekan masalah.

Dengan karakter yang tidak baik, bisa membuat Indonesia kelihalangan kesadaran akan adanya hukum. Oleh karena itu, alangkah baiknya pendidikan berkarater dilatih sejak dini. Kita sebagai mahasiswa bisa berusaha memotivasi pelajar tiap saat pelajaran. Memang sulit, tapi hal itu bisa dilakukan dengan usaha. Tapi juga melalui proses bertahap. Karena kita tidak bisa langsung memaksa mereka. Kita bisa memulai dengan memahami karakter diri, lalu orang lain.

Kontribusi Mahasiswa Demi Terwujudnya Pendidikan yang Berkarakter
Oleh: Mochamad Helmi Firmansyah
Nim 123174258 / Pendidikan Matematika – 2012 Inter


Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

2 komentar:

mipa mengatakan...

arah sebuah pendidikan adalah sebuah kecerdasan... dan kecerdasan yang mendasar bukanlah pengetahuan namun etitude.....

mathmatematika mengatakan...

Terima kasih comment anda,
saya setuju dengan anda...

 

© 2013 Matematika. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top